"Perkataan Gue Adalah Doa Buat Gue" ... Is it ?

"Don't say that Sar, omongan lo adalah doa buat lo" ... Is it ?

Kalimat diatas, sudah pernah terlontar karena sikap pesimis gue ama keadaan ini, tapi apa yang harus gue lakukan pada saat apa yang gue khawatirkan justru benar-benar terjadi dan walaupun gue "seperti" sudah tau apa yang akan terjadi, rasa kecewa itu masih benar-benar terasa seakan-akan kejadian itu suatu hal yang tidak terduga sama sekali.

Should I cry or smile and move away ? .... This time "maybe" I'm happy for you but again maybe at the other time I hope that you were not taking that choice..

"There comes a time,
In Everybody's life
When alone is not enough
To make things right" ...

Bahkan pada saat diri ini jauh, magnet diri-nya tetap menarik dan tanpa sadar diri ini telah menambahkan dan memperpanjang daftar kecewa itu dan tetap saja tidak bisa menghilangkan rasa itu.

Bodoh memang, gue sudah tau kalo peran ini hanya sebagai "halte" sementara tapi tetap saja berharap menjadi pelabuhan terakhir. I'm nothing, that's it.

And by saying "I'm nothing", will going to make my destiny that I'm not going to be something ? 

~ DUNNO ~

*jauh-jauh di sini masih aja galau..#EdisiGalauDiTempatRomantis....