February 13, 2012

Mana yang lebih penting ?? ....

Baru saja dapet curhatan temen kalo pernikahannya di tunda sampai waktu yang tidak dapat ditentukan, itu semua hanya karena mahar yang tidak bisa diberikan oleh keluarga temen gue kepada keluarga calon mempelai perempuan.. *hal yang sangat-sangat gak penting tapi sangat dibesar-besarkan ....

Jadi inget beberapa tahun yang lalu....

Gue dan keluarga besar udah bersyukur karena akhirnya kakak gue memutuskan untuk menikahi wanita yang sudah 5 tahun di pacari.. Here come the big day ....

1 month before the big day... Lamaran cyiinnnn.. Rumah penuh ama parcel-parcel hantaran , which is itu juga diperoleh setelah argumen-argumen sengit antara keinginan kakak gue dan pendapat orang tua gue. Kakak gue pengen mewujudkan impian dia, membahagiakan calon istrinya walau pun itu dia lakukan dengan keadaan keuangan yang gue sangat tahu , sangat dipaksakan. Di lain pihak orang tua gue berpendapat kalo sebenarnya hantaran2 itu hanya simbol, gak perlu lah sampe heboh dan mencoba menyamai parcel yag dikirim kepada pejabat-2 pada saat hari raya... *waktu yang aneh untuk lamaran, karena ternyata ini pun dilakukan hanya untuk mengikuti adat dan kebiasaan.. blaahhh....

But, again orang tua gua juga pengen kebahagiaan anaknya terwujud dan akhirnya mengalah dengan keinginan kakak gue ..*tapi tiap malem gue puyeng dengerin nyokap ngedumel mulu.. **^@#%!*#)$!!*(*$^@#*))?*#^>??!!(&&**#%@@...

Minggu pagi, semua udah pada ribut, kebaya-lah, sanggul-lah, sapa yg bawa parsel yang mana-lah... *thank GOD, gue cuma disuruh jadi dokumentasi dan gak perlu pake kebaya.. Xixixixiiiii...

Udah basa basi, ngalor ngidul, cekikikan para emak2 bersanggul, bocah2 yang taunya makan ama maen doang.. tiba juga saat seriusnya..

Tiba-tiba gue mendengar suara dari orang tua si calon mempelai perempuan berkata:
P :"terserah dengan keluarga bapak, anak kami sudah di-adatkan dan karena hal tersebut anak kami berhak untuk mahar berupa 3 buah Gading yang mempunyai kondisi prima !!"

Note : 1 buah gading harganya Rp. 50.000.000,- cuiii, 3 biji ?? mending buat beli rumah !!! Bego aja kakak gue kalo menuruti mau-nya itu orang..

karena sejak awal gue gak mau ikutan pembicaraan mereka, tapi karena mendengar kata-kata itu, gue jadi ikutan masuk ke dalam ruangan itu. Mendapatkan reaksi seperti itu, bokap menjawab 

L : "kenapa hal ini jadi berlarut-larut seperti ini, Gading bukan hal yang utama dalam sebuah pernikahan"..
P : "itu menurut bapak, bapak ingin meminang anak kami berarti bapak harus mengikuti adat-istiadat keluarga kami. kami tidak ingin arwah leluhur kami marah karena kami tidak mengikuti kebiasaan tersebut"..
Bokap melihat ke arah kakak gue and bilang 
L : "semua terserah kamu, dan kami tahu juga bahwa kamu tidak mampu untuk memberikan Gading sesuai permintaan mereka"..


Tiba-tiba setan lewat lagi and ...
P : .. "kami bisa kasih solusi dari hal ini, buat saja surat pernyataan bahwa keluarga bapak berhutang atas Mahar yang harus diberikan kepada keluarga kami. Dan hutang tersebut harus diunaskan walaupun saya atau bapak sudah tidak ada didunia ini, itu menjadi kewajiban anak cucu bapak untuk melunasi hutang Mahar tersebut"..


SHIT !!!!! WTF ?????


Again, setan item ini berkicau..
P : ... "kalau bapak dan keluarga bapak tidak mampu untuk memenuhi Mahar tersebut,tidak jadi masalah bagi kami kalau pernikahan ini tidak jadi dilaksanakan. Yang sudah menikah saja bisa bercerai, apalagi yang baru berencana seperti ini, putus saat ini juga bukan masalah bagi saya " .... 

SHIT again !!!!! sombong sekali orang ini ???...


Belum pernah gue menemui orang se-Angkuh seperti ini...


Satu jam kemudian, ternyata orang sombong itu masih tetap pada pendiriannya bahwa Gading itu harus ada dan kakak gue akhirnya mengambil keputusan "TO CALL IT OFF".


Yah, itu singkat cerita deh.. Bagaimana seseorang sangat menjunjung tinggi adat tanpa mau peduli lagi dengan sesamanya, and the worse thing is "GAK PEDULI BAHWA ADA YANG LEBIH TINGGI DARI SEMUA ITU, GOD ALMIGHTY !!".. Manusia-manusia yang tidak bisa memilah mana yang lebih penting untuk didahulukan sehingga menyakiti orang lain demi tercapainya tujuan dia.


Saat itu gue cuma berharap, bahwa kakak gue adalah orang terakhir yang mengalami hal tersebut tapi ternyata tidak, masih ada orang lain yg menjumpai hal ini.  Jaman udah semakin maju, tapi cara pikir manusia malah tambah mundur. 


Dari dalam diri kalian sendiri, mana yang lebih penting ?





 

No comments:

Post a Comment