February 12, 2012

Materi Dan Kebahagiaan

Hhhhmmmm..... Udah tahun ke 3 gue menjalani kerja di 2 tempat berbeda. Semua *yang ngerasa tau segalanya tentang diri gue... pada bilang "ah gila lo Sar, Senin ampe Jumat lo udah gak pernah liat Matahari di rumah lo sendiri, masa sabtu juga mo lo buat seperti itu" ..
Again .... "apa sih yang lo cari dengan kerja kayak gini, duit ??!!???"

Jujuuurrrr dari dalam hati yang paling paling itu, gue juga gak mau hidup seperti ini. Pengennya nih, tiap hari bangun siang, mau makan udah siap, segala keperluan udah tersedia, mau ini-itu tinggal nyuruh pembantu, mo kemana-mana tinggal minta dianter sopir, gak cape naik angkot.. TAPI GAK BISA !!!!!

Gue belum bisa "menikmati" hidup gue secara "sederhana" sesuai yang dipahami oleh masyarakat luas. Gue masih butuh Materi itu, bukan berarti gue matrealistis tapi hanya bersikap realitistis bahwa Materi itu untuk saat ini adalah salah satu faktor penting untuk "Kenyamanan" hidup gue. Dengan adanya rasa nyaman itu, otomatis kebahagiaan pasti akan datang... *menurut gue lo yaaaa...

Jadi buat elo-elo semua yang mempertanyakan alasan kenapa gue kerja dobel kayak gini, ya udah dijawab diatas. Gue membutuhkan rasa nyaman yang pada akhirnya bisa membuat gue bahagia.. SADAR BANGET, kalo materi enggak segalanya, tapi gue juga SADAR BANGET kalo materi yang tidak mencukupi bisa menjadi faktor perpecahan karena tidak ada kenyamanan dan kebahagiaan dalam lingkungan tersebut.

Gue hargai apapun pendapat kalian, tapi tolong juga hargai pendapat gue ini. This is my life, and i would do anything to make it work and not feel sorry at the end ... Thanks GOD, yang udah memberikan gue kesempatan ini dan kepercayaan ini, Guys.. gue cuma manusia biasa yang berusaha semampu gue untuk kebahagiaan gue dan keluarga gue di dunia ini, dunia yang cuma sementara gue tinggali. And yes, im happy for what i have now and for what i've done to get it..

1 comment:

  1. Just sharing aja. Kalau saya mencoba hidup secara berimbang: kerja, sosial, keluarga, dan spiritual. Pakai prinsip pareto 20:80.
    Makanya selesai bekerja, saya masih bisa menulis, menerbitkan buku, punya komunitas Rumah Baca, menemani anak-anak di Rumah Baca Kids, kumpul dengan keluarga, dan ibadah.
    Kuncinya displin.
    Semoga bermanfaat. Enjoy the life!

    ReplyDelete